NG-Oprexer | MakroStudio | KA-Cerdas | [ ... ]Grafis Dakwah Islam
Ideografi Al-Ghuroba
Maktabah Royatus-Suwd
| القرآن About Me: Kurniawan Abi Isma'il
بن شهريل بن سلطان خليفة
21 Rojab 1401H
My Talent:
Survival on الله's path
My Mission:
Mari kita pulang ke Jannah dengan selamat.

Thursday, May 4, 2023

Destruction

Bismillah

Sebagai satu-satunya Dzat Abadi Sang Pemberi Kehidupan, maka الله menunjukkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang tersisa jika segala sesuatu Dia musnahkan. Dialah yang tak membutuhkan siapapun dan apapun, termasuk tak membutuhkan para malaikat dan manusia hanya sekedar untuk menyembahNya. Dengan kemaha-kuasaanNya itu Dia tunjukkan bahwa seluruh makhluq ciptaanNya itulah yang membutuhkan Dia, bahwa seluruh makhluqNya itulah yang butuh menyembah Dia. Dengan pemusnahan, maka tampak jelas dengan bukti yang amat nyata, bahwa hanya Dia saja satu-satunya yang berkuasa, bahkan di atas para raja-raja zholim dan juga raja-raja adil, bahkan di atas para malaikat-malaikat agung dan mulia.

Dengan menunjukkan kuasaNya dalam memusnahkan, dalam menghidupkan kembali, dalam menyiksa ataupun merohmati, maka Dia tunjukkan siapakah yang membuat aturan (Din) sebenarnya. Bahwa tidak ada satupun yang pantas membuat aturan selain Dia, dan Dia berkehendak dengan segala shifat-shifatNya dengan yang Dia mau. Bagi siapapun yang mengakui bahwa tak ada satupun Ilah yang pantas disembah selain Dia, maka pantaslah mendapatkan ampunanNya atas kesalahan dan dosa-dosa mereka. Bahwa manusia pasti melakukan salah dan dosa, dan hanya Dia satu-satunya tempat kembali. Tetapi yang bebal dan mengingkari الله, bahkan mendustakan segala kebaikan dan kasih-sayangNya, maka memang pantaslah berada dalam siksaNya yang abadi.

Fenomena meletusnya gunung, atau bergesernya daratan, atau meluapnya laut, atau mengamuknya matahari, atau berjatuhannya benda-benda langit, atau bahkan sampai fenomena pecahnya langit itu sendiri, masih jauh kalah besarnya dibanding dengan murkanya الله atas kedurhakaan manusia. Karena murka الله ditunjukkan dengan siksa neraka dengan waktu yang amat panjang dan tiada henti. Ancaman-ancaman telah الله berikan, bahkan penyampaian itu telah diteruskan oleh hamba-hambaNya yang tulus. Para penyampai yang tulus ini tak berharap pujian, tak berharap imbalan, tapi hanya mengharap ridho dari الله.

Jika sejak awal manusia telah melihat sendiri seperti apakah الله dengan segala keagungan kemaha-kuasaanNya, pasti seluruh manusia tertunduk patuh tanpa ada satupun yang membangkang. Tetapi memang sudah menjadi kehendak الله memberlakukan: semua skenario kehidupan, ujian keimanan dan ketaqwaan, hingga ke pembuktian zhohir bahwa iman dan taqwa itu memang ada pada qolbu si manusianya. Semua itu harus dilalui oleh manusia agar mendapatkan ridho dariNya. Dan memang itulah kunci dari segalanya, bahwa ujian 'ibadah dan ujian-ujian lain di alam dunya adalah untuk mendapat ridho dari الله. Bahkan Dia tak mensyaratkan yang berat-berat, hanya dengan mentawhidkan Dia tanpa ada satupun menyekutukan Dia dengan selainNya. Kalimat tawhid dengan segala pembuktiannya adalah kunci menuju keselamatan dunya dan akhirot.

Jika proses pengujian telah usai, dan panggung ujiannya pun dimusnahkan, tak ada lagi penilaian. Semua manusia mulai dari yang terawal hingga yang terakhir hanya mendapat jatah sekali proses pengujian. Dan semua akan mendapat kitab raport, yang mencatat segala 'amal perbuatannya dengan sangat detil. Maka tidak akan ada salahnya jika الله menyiksa mayoritas manusia di neraka, karena bukti di kitab raport itu menunjukkan bahwa mayoritas manusia adalah pendurhaka.

Bagi yang masih berkesempatan membaca artikel-artikel tulisanku ini, sadarilah bahwa kita semua masih di panggung ujian, berada di dalam game yang amat dahsyat dan amat serius. Dan ini semua menentukan akhir tujuan kita di alam keabadian nanti. Kehidupan haqiqi baru akan terasa berarti setelah kematian. Kebenaran sejati tumbuh berkembang setelah musnahnya kebathilan.

وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ ﴿٥٤﴾ وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ ﴿٥٥﴾ أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ ﴿٥٦﴾ أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ هَدَانِي لَكُنْتُ مِنَ الْمُتَّقِينَ ﴿٥٧﴾ أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Dan kembalilah kamu kepada Robbmu dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang 'adzab kepadamu kemudian kamu tak dapat ditolong. Dan ikutilah sebaik-baik yang diturunkan kepadamu (al-Qur'an) dari Robbmu sebelum datang 'adzab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tak menyadarinya, agar jangan ada orang yang mengatakan: ‘Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam [menunaikan kewajiban] terhadap الله, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olok [Dinulloh],’ atau [agar jangan] ada yang berkata ketika melihat 'adzab: ‘Sekiranya الله memberi petunjuk kepadaku [sewaktu di alam dunya] tentulah aku termasuk orang-orang yang bertaqwa,’ atau [agar jangan] ada yang berkata: ‘Sekiranya aku dapat kembali [ke alam dunya] tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik.’ [QS. Az-Zumar/39:54-58]

Bersambung...

Kurniawan Ibn Sulthon Kholifah

Artikel ini adalah satu dari seri artikel-artikel yang aku tulis, berikut adalah serialnya:

Disaster ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/disaster.html )
Human, A Universe ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/human-universe.html )
Linked By Energy ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/linked-by-energy.html )
Balancing Ecosystem ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/balancing-ecosystem.html )
Destruction <--- You're reading this ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/destruction.html )
Eternity ( https://ng-oprexer.blogspot.com/2023/05/eternity.html )

No comments:

Post a Comment