Apa itu gelombang? Apa yang dimaksud dengan gelombang? Banyak interpretasi atas kata gelombang dari berbagai sudut bidang keilmuan. Kebanyakan orang akan membayangkan laut jika kata ini disebutkan, tetapi itu adalah ombak, yaitu gelombang air laut. Kalangan orang awam akan membayangkan sesuatu yang naik turun. Kalangan dokter akan membayangkannya sesuatu seperti denyut jantung. Kalangan seniman akan membayangkan bentuk riak-arus. Kalangan orang-orang dibidang sosial akan membayangkan sebagai suatu gerakan sekelompok orang yang masif. Dan masih banyak interpretasi lainnya, bahkan yang salah interperetasi lebih banyak lagi.
Gelombang (wave) adalah vektor gerakan atau dorongan yang berubah-ubah terhadap poros equilibrium, dalam jumlah satu atau lebih bahkan konsisten continues (terus berlanjut). Bentuk vektornya bisa melingkar, atau ellipse, atau persegi (tiga, empat, lima, dst), mengikuti vektor alur equilibrium. Bentuk gelombang biasanya relatif bangun datar (2 dimensi), yaitu hanya vektor bersumbu X dan Y. Tetapi ada juga gelombang berdimansi 3 yang memiliki vektor bersumbu X, Y, dan Z. Bahkan gelombang dengan dimensi yang lebih dari 3 pun ada, dan bentuk jenis ini akan sangat sulit untuk digambarkan.
Apa saja contoh-contoh gelombang? Yang sederhana dan mudah dilihat adalah gelombang naik-turunnya air. Lalu gelombang denyut jantung, gelombang suara, gelombang cahaya, gelombang sinyal, gelombang suhu (temperatur), gelombang energi (tekanan/tarikan), gelombang medan magnetik, dan amat banyak lagi. Ada gelombang-gelombang yang merambat melalui materi, seperti suara dan temperatur. Ada juga gelombang-gelombang yang merambat tanpa perlu materi, seperti cahaya dan magnetik. Suara membutuhkan materi agar gelombangnya bisa merambat, dan di ruang hampa maka gelombang ini akan putus. Tetapi cahaya tidak memerlukan materi untuk perambatannya, walau di ruang hampa sekalipun gelombang cahaya akan terus merambat.
Satu contoh lagi adalah gelombang-gelombang kinerja otak. Otak manusia menghasilkan banyak gelombang ketika bekerja, dan jika divisualisasikan akan tampak seperti medan cahaya di kepala manusia, hanya saja medan cahaya ini tak dapat dilihat oleh mata manusia. Makin tinggi intensitas kerja otak seorang manusia, makin banyak ragam cahaya yang dipancarkannya. Dan mungkin dengan itulah makhluq-makhluq seperti jin dan malaikat dapat membedakan manusia yang amat mendalam ilmunya dengan orang-orang yang bodoh. Frekwensi kerja otak manusia tiap orangnya berbeda-beda, dan cahaya yang dihasilkannya pun tak sama.
Jika ada cahaya-cahaya yang tidak dapat dilihat mata manusia, maka ada juga suara-suara yang tidak dapat didengar telinga manusia. Selama di alam dunya ini الله membatasi range frekwensi cahaya dan range frekwensi suara yang dapat diterima oleh manusia. Tetapi jika telah lepas dari alam dunya maka range itu akan menjadi lebih lebar. Maka akan terlihatlah cahaya-cahaya lainnya dan terdengarlah suara-suara lainnya, yang sebelumnya belum pernah diterima oleh manusia.
No comments:
Post a Comment