Tiap manusia butuh untuk meafkahi dirinya sendiri, dan juga orang-orang yang menjadi tanggung-jawabnya. Jika ingin kembali bekerja di kantoran, probabilitasnya sudah terlalu kecil. Orang yang melihat CV ku saja akan merasa "ngeri", ditambah lagi umurku yang sudah di atas 40an. Bahkan orang-orang senior di kantoran pun akan memicingkan mata, dan berfikir, "Ancaman datang, jangan sampai masuk sini". Jika ingin memberikan jabatan manajer saja mereka akan berkata, "Bapak sebenarnya tidak pantas untuk ini, cobalah di tempat lain pak, kami tak sanggup menggaji orang seperti bapak". Yahh... seperti itulah kalimat-kalimat yang pernah aku terima, padahal aku hanya butuh untuk menafkahi diriku sendiri dan juga orang-orang yang menjadi tanggung-jawabku. Bahkan ada perkataan yang membuatku agak nyelekit, "Di sini kerjaannya rendahan, cuma tukang pacul". Memangnya ada apa menjadi tukang pacul? Aneh..., peradaban manusia tak lepas dari tinggi-rendah kasta.
Memang tak ada jalan lain, bangun kembali semua yang mereka runtuhkan, buat lagi semua yang mereka rampas. Sakit..., iya memang sangat sakit. Bagi seorang programmer, 100MB file zip backup dari karya-karyanya jauh lebih berharga dari Landcruiser. Dan mereka dengan tak punya hati merampas laptopku, dan tak pernah mengembalikannya lagi. "Kalian memang bukan manusia, karena manusia memiliki hati untuk merasa", itulah kalimat yang sering muncul di benakku.
Ya sudah, telah lewat lebih dari 4 tahun lalu, dan kini aku sudah berusaha memulainya lagi. Berikutnya aku harus membangun demo (peragaan) dari awal lagi. KA-Cerdas sudah dimulai lagi, dan tinggal memasukkan lebih banyak data serta beberapa penyempurnaan. Editor video pun sudah aku bangun lagi, aku menggunakan editor video buatanku sendiri karena hasilnya memang lebih baik. Dan kitab-kitab pun sudah aku recover dari Maktabah Syamilah, pekerjaan yang amat berat. Dan semalam, aku bangunkan kembali AILA (AI Language Assistant) dari negeri awang-awangku, algoritmanya sudah jauh lebih baik sekarang. Berikutnya..., membangun demo untuk website/webapp dan game, di dua bidang inilah mata pedangku lebih lancip dan tajam.
Lelah..., bahkan liverku sudah tak sanggup menanggungnya. Beberapa kali kambuh hingga drop dan tak bisa bangkit. Tapi jantungku masih berdenyut, dan tanganku masih mampu mengetik tiap baris kode yang berasal dari "Negeri Awang-Awang". Hidup di alam dunya ini perjuangan yang amat menyakitkan, terutama jika niat dan jalan hidup sudah di ikhlaskan untuk istiomah berjuang di jalan الله.
No comments:
Post a Comment