
Memang tak ada jalan lain, bangun kembali semua yang mereka runtuhkan, buat lagi semua yang mereka rampas. Sakit..., iya memang sangat sakit. Bagi seorang programmer, 100MB file zip backup dari karya-karyanya jauh lebih berharga dari Landcruiser. Dan mereka dengan tak punya hati merampas laptopku, dan tak pernah mengembalikannya lagi. "Kalian memang bukan manusia, karena manusia memiliki hati untuk merasa", itulah kalimat yang sering muncul di benakku.
Ya sudah, telah lewat lebih dari 4 tahun lalu, dan kini aku sudah berusaha memulainya lagi. Berikutnya aku harus membangun demo (peragaan) dari awal lagi. KA-Cerdas sudah dimulai lagi, dan tinggal memasukkan lebih banyak data serta beberapa penyempurnaan. Editor video pun sudah aku bangun lagi, aku menggunakan editor video buatanku sendiri karena hasilnya memang lebih baik. Dan kitab-kitab pun sudah aku recover dari Maktabah Syamilah, pekerjaan yang amat berat. Dan semalam, aku bangunkan kembali AILA (AI Language Assistant) dari negeri awang-awangku, algoritmanya sudah jauh lebih baik sekarang. Berikutnya..., membangun demo untuk website/webapp dan game, di dua bidang inilah mata pedangku lebih lancip dan tajam.
Lelah..., bahkan liverku sudah tak sanggup menanggungnya. Beberapa kali kambuh hingga drop dan tak bisa bangkit. Tapi jantungku masih berdenyut, dan tanganku masih mampu mengetik tiap baris kode yang berasal dari "Negeri Awang-Awang". Hidup di alam dunya ini perjuangan yang amat menyakitkan, terutama jika niat dan jalan hidup sudah di ikhlaskan untuk istiomah berjuang di jalan الله.
No comments:
Post a Comment